RUDI SI LOPER KORAN

  Tiap pagi-pagi sekali,rudi sudah bangun tidur untuk bekerja. hal ini merupakan rutinitas yang selalu dilakukan rudi.anak ini memang terkenal sangat mandiri,jika dibandingkan dengan anak sebaya dengannya. dia tergolong anak yang giat,pagi-pagi sekali dia sudah bekerja sebagai loper koran,kemudian setelah itu dia langsung berangkat pergi ke sekolahnya dengan mengenderai  sepeda. Sepeda itu merupakan pemberian almarhum ayah rudi,walaupun sudah butut,jelas terlihat dari badan sepeda yang sudah karatan.akan tetapi memiliki kenangan sendiri di hati rudi,karena untuk mendapatkan sepeda itu ayah rudi rela bekerja lembur di sebuah perusahaan sebagai pekerja bawahan karena tidak tega  melihat anaknya,untuk berangkat sekolah saja harus selalu berjalan kaki sejauh 5 km,memang keluarga rudi merupakan keluarga yang tingkat ekonomi lemah,bahkan jika rudi dapat sekolah saja,bisa dikatakan sudah untung,penghasialan ayah rudi hanya cukup untuk menyekolahkan rudi saja,tidak dapat membiayai ongkos rudi untuk naik kendaraan  umum.Sebelum memiliki sepeda rudi untuk pergi sekolah hanya mengandalkan jalan kaki saja,sehingga sesampai di sekolah rudi sering terlambat,dan dimarahi gurunya.
Semenjak ayah rudi meninggal dunia keadaan ekonomi keluarga rudi semakin parah saja,sehingga ibu rudi terpaksa harus bekerja keras,beliau tiap hari bekerja sebagai penjual kue keliling,disamping bekerja sampingan lainnya seperti mencuci baju tetangganya,dan bekerja sebagai pencuci piring.Ditambah didalam keluarganya banyak yang harus di tanggung,rudi memiliki 2 orang adik,yang satu tahun  sudah kelas 2 sekolah dasar,dan yang satu  masih berumur 4 tahun,sehingga Rudi sebagai anak paling sulung merasa memiliki tanggung jawab tersendiri terhadap keluarganya,untuk dapat meringankan beban keluarganya,rudi berinisiatif untuk bekerja sebagai loper koran,dengan mengandalkan sepeda pemberian ayahnya,setiap hari rudi meloper koran dari satu ke rumah yang lain,hal ini ia lakukan setiap hari,sampai suatu ketika,adik rudi yang kedua mengeluhkan ke ibunya mengenai baju  seragam sekolahnya,yang sudah tidak layak pakai lagi karena beberapa kali sudah dijahit,sehingga banyak sekali tambalan disana-sini,ia di sekolahnya juga sering di ejek oleh teman-temannya,mengenai keadaan bajunya itu,tapi apa daya pada saat ini,ibu juga tidak mempunnyai uang untuk membelikannya sepatu,karena uangnya baru terpakai untuk membayar kontrakan rumah,rudi yang mendengar hal itu juga hanya dapat mengusap dada, karena dia juga tidak mempunyai uang untuk membelikan adik sepatu karena baru saja terpakai untuk membayar uang daftar ulang di sekolahnya.
Hingga pada suatu ketika rudi,menjalani rutinitas seperti biasanya,yaitu loper koran.diperjalanan ketika melewati sebuah taman dia melihat ada sebuah benda yang mencurikan dibawah kursi santai ditaman itu setelah ia dekati ternyata itu adalah sebuah koper,,perlahan ia dekati dan ketika ia buka,ternyata isinya penuh dengan uang bernilai jutaan rupiah,ia terkejut bukan kepalang melihat uang tersebut,dalam hatinya uang itu,bukan hanya cukup untuk membelikan adiknya sepatu,untuk beli rumah baru saja uang itu cukup,Rudi sebenarnya enggan mengambil koper berisi uang tersebut ,tapi disisi  lain Rudi juga memikirkan nasib keluarganya sampai kapan kehidupan mereka seperti ini,sampai kapan kehidupan sulit mereka ini akan berakhir,bahkan untuk membeli sepasang sepatu pun tidak mampu,ia kasihan sekali melihat adiknya itu yang sering di ejek-ejek sama temannya dan juga ibunnya yang terpaksa bekerja keras menggantikan ayahnnya untuk menafkahi keluarga ini.Jika ia ambil uang ini tentu kehidupan keluarga mereka akan berubah menjadi lebih baik,dan tanpa ab-ab lagi langsung Rudi menggambil koper tersebut dan segera pulang ke rumah dengan mengenderai sepedanya dengan buru-buru,sesampainnya di rumah Rudi langsung pergi kekamarnya dan meletakankan koper itu disamping tempat tidurnya,dan karena kelelahan,Rudi pun merebahkan diri di tempat tidurnya,dan selang tidak beberapa lama anak itu sudah tertidur dengan sangat pulasnnya.
          Dalam tidurnya itu,ia bermimpi kedatangan 2 orang mahluk yang berwajah sangat menyeramkan karena ia telah mengambil sesuatu yang bukan miliknnya,kemudian Rudi pun di seret dengan kasar menuju neraka,dan hendak dilemparkan langsung kekawah neraka,dan ketika mereka pas di tepian kawah neraka,dan mahluk itu pun melemparkan Rudi ke kawah yang berisi dengan api yang sangat bergelora,tidak sempat Rudi terjatuh kekawah itu,dan dia sudah duluan bangun dari tidurnnya,sambil berteriak histeris,serta dengan keringat dingin yang membasahi wajah,cepat-cepat dia bangkit dari tempat tidurnya,dan ia ambil koper tersebut dan pergi menuju ke kantor polisi terdekat,dan menyerahkan koper yang berisi uang tersebut ke Polisi untuk di tindak lanjuti,setelah itu, ia langsung pulang kerumahnya,dan dalam hatinya.ia pun merasa lega karena pada hari ini,ia tidak jadi melakukan hal yang jahat,tidak jadi mengambil sesuatu yang bukan miliknya,karena semiskin-miskin keluarga mereka didunia,jangan sampai miskin pula nanti di akhirat,rezki telah dibagikan secara adil oleh tuhan kepada segala mahluk ciptaannya,bahkan udang di sebalik batu saja bisa hidup,apalagi manusia yang di karuniai tuhan dengan akal budi.Setelah ia memikirkan hal tersebut,Rudi pun menjadi semakin lega,dengan langkah pasti,ia pun pulang kerumah dengan senyum di wajahnya,karena segala permasalahan di dunia ini pasti punya jalan keluarnya.

oleh:ARDIAN WIRANATA



0 komentar:

Posting Komentar